Tuesday, June 23, 2009

Nobody's Perfect

Mencari seseorang yang perfect seperti layaknya prince charming dan mempunyai kisah seperti Cinderella, kalo gw bilang cuman ada di dongeng pengantar tidur anak-anak kecil. Why so sceptic? Bukannya skeptis, tapi kehidupan ini nyata adanya, dan tidak ada yang beneran perfect di dunia ini, and I can assure you. Coba aja lihat kisah-kisah orang-orang sukses atau terkenal, kebanyakan di awal kehidupan mereka jauh dari kata sempurna, dan setelah sukses, apakah selalu sempurna? Belum tentu... In the real world, it doesn't look wonderful as you think. Instead, it's a hard and tough world out there.

Berawal dari kenalan gw yang ngomongin gw kayak gini. "Fi, gw liat lo tuh cantik dan punya potensi yang besar dalam diri lo. Gw yakin banget lo bisa menjadi 'seseorang' nanti. Tapi bakal sayang banget kalo misalkan lo dapet cowo yang biasa" aja. Lo berhak ngedapetin yang lebih baik, dan gw percaya koq lo bisa. Bonyok lo kalo ngeliat lo jalan sama yang lebih terjamin juga pasti lebih tenang dan nggak marah-marah sama lo lagi gara-gara lo pulang malem mulu."


Dalem ati gw, "Gila nih orang! Apa-apaan dia ngomong kayak gitu? Emangnya dia pikir dia siapa ngomongin gw seperti itu?" Langsung saat itu juga penilaian gw sama orang ini jadi ngedrop abis dan masuk dalam list orang-orang yang harus dijaga jarak.


Bukannya gw munafik atau sombong atau apa ya, emang sih mungkin gw bisa ngedapetin yang lebih baik, dengan segala kelebihan yang gw punya. But what's the point? Nobody's perfect, right? Setelah ngedapetin yang lebih, pasti lo akan bertemu dengan orang yang lebih lagi, dan seterusnya. Nggak akan ada habisnya, jadi mau sampai kapan?


Orang-orang selalu berkilah, "Kan kita mencari yang terbaik." Memang betul koq, dan gw nggak menyalahkan pernyataan itu. Semua orang pasti mencari yang terbaik untuk dirinya sendiri. Tapi setiap orang berbeda, sehingga versi "yang terbaik" berbeda-beda untuk masing" orang. Oleh karena itulah, apa yang sempurna di mata kita, belum tentu sempurna di mata orang lain.


Sebelum jadian, pasti ada yang namanya proses pendekatan. Dari situlah, kita mengenal pribadi lain dari segi kelebihan dan kekurangan. Kalau kelemahannya masih dapat kita terima, dan kelebihannya membuat kita nyaman, why not? Relationship is about comfort and the feeling when we're with him/her.


Mungkin orang yang lo pacarin sekarang bukanlah orang yang sempurna di dunia ini. Dia memiliki kelebihan dan kekurangan. Di dalam kelebihan-kelebihannya, kita menemukan sosok yang kita cari, dan di dalam kekurangan-kekurangannya, kita menemukan hal-hal yang terkadang membuat kita kesal, marah, kecewa, dan sedih. Tetapi di dalam kekurangannya itulah, kita sebagai pasangannya melengkapinya. Contohnya nih ya, misalkan lo orangnya rapi banget, dan lo kesel ngeliat pacar lo karena dia orangnya berantakan. Justru dengan pacaran, lo melengkapi kekurangannya dia, dengan mengajarkan dia untuk jadi lebih rapi, nanti juga lama-kelamaan dia akan sadar sendiri dan jadi terbiasa rapi karena ngeliat pacarnya rapi.


Di dalam kekurangannya juga kita menemukan bahwa dia adalah seseorang yang utuh dan sempurna di mata kita, because you COMPLETE each other. That's what makes someone looks perfect for you. No matter how lame he/she is, we love him/her just the way they are...



"When you truly love for someone, you don't look for faults, you don't look for answers, you don't look for mistakes. Instead, you fight the mistakes, you accept the faults, and you overlook the excuses."

No comments:

Post a Comment