LOVE IS BLIND... Hal itu yang terus ada dalam hidup gw belakangan ini. Entah gw kerasukan apa oatau ketiban apa. Hehehe.. Kadang gw berpikir aja, cinta itu NGGAK FAIR, karena semuanya pake perasaan dan kadang nggak pake logika. Apalagi buat cewe, yang memang udah dari sononya apa" pake hati. Jadi kadang cewe tuh bisa jadi bodoh dan nggak pake logika lagi kalo udah masalah cinta. T_T
Tapi bukan itu permasalahan utama yang mau gw bahas, melainkan tentang cinta yang buta itu. Maksud gw adalah, dikarenakan cinta adalah masalah hati/perasaan, kadang kita bisa jatuh cinta sama orang" yang nggak pernah terpikirkan oleh kita. Melihat dari kisah gw, gw pernah jatuh cinta sama cowoq bad boy bin cuek, cowoq dewasa nan sensitif, cowoq gokil abis tapi pembawaannya tenang, cowoq yg umurnya cukup jauh sama gw yang dewasa sekaleee nan mapan, cowoq lebih muda yang masih kayak ABG pemikirannya, cowoq suka clubbing nan buaya gila, dan cowoq lucu yang kalo gw ngeliat dia seperti ngeliat diri gw sendiri (cerminan gitu deh). Ada beberapa dari mereka yang beda agama sama gw, bahkan beda etnis.
See??? Cinta nggak kenal umur, agama, warna kulit, etnis dan yang lainnya. Well, jujur sih dulu gw punya beberapa prinsip yang terus gw pertahanin sampe SMA kelas 3. Tapi semenjak gw kuliah di kampus yang multikultur, multi-agama, multi-SARA, sepertinya mata gw terbuka lebar dan anehnya gw baru menyadari adanya keberagaman" yang mungkin nggak bisa kita hindari. Hal itu juga yang ngubah prinsip gw. Well, seiring dengan bertambahnya umur dan kedewasaan seseorang, cara berpikir dan prinsipnya pun jadi berubah. Apa yang diinginkannya dalam hidup juga bisa berubah. That's what happened in my life nowadays.
Hot gossip among my besties adalah temen gw, yang nggak ada angin nggak ada ujan, bilang sama gw kalo dia lagi mau nyari cowo indo non kristiani, dan hal itu bikin gw kaget karena ya gw nggak nyangka aja temen gw itu bisa"nya berpikir terlalu luas seperti itu, dan nggak ada tampang deh. Hehehe.. Dan dia nanya gw pro ato kontra. Well, this is a whole new thing for me. Jujur gw nggak pernah jadian sama cowo indo, walopun gw udah pernah jadian sama yang non kristiani. Tapi karena gw dibesarkan di keluarga yg multikultur dan multi-agama, serta temen" gw juga bermacam" SARA-nya, pastinya gw PRO banget sama pemikiran dia. Yah kalo memang saling menyayangi, saling bisa menerima perbedaan satu sama lain, saling menghormati dan menghargai satu sama lain, gw rasa sih nggak ada masalah.
Tapi masalah datang ketika udah berhadapan dengan keluarga/ortu dan lingkungan sosial sekitar. Seseorang yang gw percaya dan sepupu gw bilang, kalo mau 'jalan' sama pasangan yang beda SARA sama kita, terlebih dahulu kita harus menanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita siap dengan segala resiko serta pengorbanan yang bakal kita hadapi? Dan apakah kita akan tahan banting? Friksi SARA sangat sensitif, especially di negara kita. Nggak usah jauh" deh, anak muda jaman sekarang juga masih banyak yang rasis dan nggak bisa menerima perbedaan. Nggak sedikit dari temen" gw yang cina selalu berpersepsi kalo orang indo a.k.a pribumi itu semuanya jelek. Contoh dari orang" yang pemikirannya terlalu sempit, padahal kalo gw bilang, nggak semua orang indo jelek, nggak semua cina bagus. Oleh karena pemikiran" yang kadang" masih pada rasis, disitulah nyali kita diuji. Tentang keluarga.. Hal yg paling tersulit.. Well, gw sih belom pernah ngerasain jadian sama yang 'beda' sama gw, tapi gw dibilangin bgini. If you both really love each other, and if your couple is worth it, fight for it!!!
Memang keluarga adalah benteng tersusah yang harus dilalui. Resikonya cuman ada 2, lewat atau nggak. Gw tau masih banyak keluarga yang melarang anaknya untuk pacaran sama yang beda agamanya. Boro" nikah, pacaran aja belom tentu boleh. Kalo udah begitu, gw cuman percaya sama 1 hal, yaitu JODOH. Kalo memang kita berjodoh dan diijinkan sama Tuhan, gw yakin jalan akan dibukakan. Kalo memang nggak, nggak perlu menyesali yang pernah terjadi. Jadikanlah itu sebagai suatu pengalaman dan pembelajaran yang berharga serta kenangan yang manis dalam hidup kita..
Gw sih bersyukur banget gw dikasi kesempatan untuk dekat dengan orang" itu, karena gw jadi belajar banyak hal, meskipun kekecewaan juga sering dateng ke gw dan nggak bisa gw hindarin. Well, at least gw belajar gimana caranya memahami orang lain, bagaimana bersikap, dan yang pastinya untuk TEGAR.........
Well, I gotta say that it's so hard to understand a person that is very different with you. Dan gw heran aja sama orang yang bilang kalo memahami seseorang adalah hal yang aneh. Gw bilang itu adalah perkataan orang yang egois, karena kesannya lo nggak mau peduli bgttt.. Justru kalo kita memahami orang tsb, kita bisa menerima dia apa adanya.
Indahnya perbedaan membawa berkah bagi gw, karena gw bisa melihat keunikan dan hal" positif dari mereka, yang menginspirasi gw. Bikin gw jadi better person, dewasa, dan tegar..
Hidup cuman sekali kan? Enjoy it as long as u can...... ^^
Tapi bukan itu permasalahan utama yang mau gw bahas, melainkan tentang cinta yang buta itu. Maksud gw adalah, dikarenakan cinta adalah masalah hati/perasaan, kadang kita bisa jatuh cinta sama orang" yang nggak pernah terpikirkan oleh kita. Melihat dari kisah gw, gw pernah jatuh cinta sama cowoq bad boy bin cuek, cowoq dewasa nan sensitif, cowoq gokil abis tapi pembawaannya tenang, cowoq yg umurnya cukup jauh sama gw yang dewasa sekaleee nan mapan, cowoq lebih muda yang masih kayak ABG pemikirannya, cowoq suka clubbing nan buaya gila, dan cowoq lucu yang kalo gw ngeliat dia seperti ngeliat diri gw sendiri (cerminan gitu deh). Ada beberapa dari mereka yang beda agama sama gw, bahkan beda etnis.
See??? Cinta nggak kenal umur, agama, warna kulit, etnis dan yang lainnya. Well, jujur sih dulu gw punya beberapa prinsip yang terus gw pertahanin sampe SMA kelas 3. Tapi semenjak gw kuliah di kampus yang multikultur, multi-agama, multi-SARA, sepertinya mata gw terbuka lebar dan anehnya gw baru menyadari adanya keberagaman" yang mungkin nggak bisa kita hindari. Hal itu juga yang ngubah prinsip gw. Well, seiring dengan bertambahnya umur dan kedewasaan seseorang, cara berpikir dan prinsipnya pun jadi berubah. Apa yang diinginkannya dalam hidup juga bisa berubah. That's what happened in my life nowadays.
Hot gossip among my besties adalah temen gw, yang nggak ada angin nggak ada ujan, bilang sama gw kalo dia lagi mau nyari cowo indo non kristiani, dan hal itu bikin gw kaget karena ya gw nggak nyangka aja temen gw itu bisa"nya berpikir terlalu luas seperti itu, dan nggak ada tampang deh. Hehehe.. Dan dia nanya gw pro ato kontra. Well, this is a whole new thing for me. Jujur gw nggak pernah jadian sama cowo indo, walopun gw udah pernah jadian sama yang non kristiani. Tapi karena gw dibesarkan di keluarga yg multikultur dan multi-agama, serta temen" gw juga bermacam" SARA-nya, pastinya gw PRO banget sama pemikiran dia. Yah kalo memang saling menyayangi, saling bisa menerima perbedaan satu sama lain, saling menghormati dan menghargai satu sama lain, gw rasa sih nggak ada masalah.
Tapi masalah datang ketika udah berhadapan dengan keluarga/ortu dan lingkungan sosial sekitar. Seseorang yang gw percaya dan sepupu gw bilang, kalo mau 'jalan' sama pasangan yang beda SARA sama kita, terlebih dahulu kita harus menanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita siap dengan segala resiko serta pengorbanan yang bakal kita hadapi? Dan apakah kita akan tahan banting? Friksi SARA sangat sensitif, especially di negara kita. Nggak usah jauh" deh, anak muda jaman sekarang juga masih banyak yang rasis dan nggak bisa menerima perbedaan. Nggak sedikit dari temen" gw yang cina selalu berpersepsi kalo orang indo a.k.a pribumi itu semuanya jelek. Contoh dari orang" yang pemikirannya terlalu sempit, padahal kalo gw bilang, nggak semua orang indo jelek, nggak semua cina bagus. Oleh karena pemikiran" yang kadang" masih pada rasis, disitulah nyali kita diuji. Tentang keluarga.. Hal yg paling tersulit.. Well, gw sih belom pernah ngerasain jadian sama yang 'beda' sama gw, tapi gw dibilangin bgini. If you both really love each other, and if your couple is worth it, fight for it!!!
Memang keluarga adalah benteng tersusah yang harus dilalui. Resikonya cuman ada 2, lewat atau nggak. Gw tau masih banyak keluarga yang melarang anaknya untuk pacaran sama yang beda agamanya. Boro" nikah, pacaran aja belom tentu boleh. Kalo udah begitu, gw cuman percaya sama 1 hal, yaitu JODOH. Kalo memang kita berjodoh dan diijinkan sama Tuhan, gw yakin jalan akan dibukakan. Kalo memang nggak, nggak perlu menyesali yang pernah terjadi. Jadikanlah itu sebagai suatu pengalaman dan pembelajaran yang berharga serta kenangan yang manis dalam hidup kita..
Gw sih bersyukur banget gw dikasi kesempatan untuk dekat dengan orang" itu, karena gw jadi belajar banyak hal, meskipun kekecewaan juga sering dateng ke gw dan nggak bisa gw hindarin. Well, at least gw belajar gimana caranya memahami orang lain, bagaimana bersikap, dan yang pastinya untuk TEGAR.........
Well, I gotta say that it's so hard to understand a person that is very different with you. Dan gw heran aja sama orang yang bilang kalo memahami seseorang adalah hal yang aneh. Gw bilang itu adalah perkataan orang yang egois, karena kesannya lo nggak mau peduli bgttt.. Justru kalo kita memahami orang tsb, kita bisa menerima dia apa adanya.
Indahnya perbedaan membawa berkah bagi gw, karena gw bisa melihat keunikan dan hal" positif dari mereka, yang menginspirasi gw. Bikin gw jadi better person, dewasa, dan tegar..
Hidup cuman sekali kan? Enjoy it as long as u can...... ^^
No comments:
Post a Comment